Minggu, 07 Juni 2015

Psikologi Agama

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah.
Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai dengan etika dan nilai – nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya, lingkungan, dan ajaran agama yang di anutnya. Nilai – nilai dan norma – norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam bertindak ialah agama.[1]

Makalah Retorika

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara. Kemampuan untuk mengungkap isi hatinya dengan bunyi yang dikeluarkan dari mulutnya. Berbicara telah membedakan manusia dari makhluk lain. Dengan berbicara, manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan pada akhirnya menciptakan bangunan budaya insani.
Lama sebelum lambang-lambang tulisan digunakan, orang sudah menggunakan bicara sebagai alat komunikasi. Bahkan setelah tulisan ditemukan sekalipun, bicara tetap lebih banyak digunakan. Ada beberapa kelebihan bicara yang tidak dapat digantikan dengan tulisan. Bicara lebih akrab, lebih pribadi (personal), lebih manusiawi. Tidak menghenrankan, bila ilmu bicara telah dan sedang menjadi perhatian manusia. Kemampuan bicara bukan saja diperlukan di depan sidang parlemen, di muka hakim atau dihadapan massa. Kemampuan ini dihajatkan dalam hampir seluruh kegiatan manusia sehari-hari. Penelitian membuktikan bahwa 75% waktu bangun kita berada dalam kegiatan komunikasi. Kemampuan bicara bisa merupakat bakat. Tetapi kepandaian bicara yang baik memerlukan bicara dan latihan. Retorika sebagai ilmu bicara sebenarnya diperlukan setiap orang.

KOMPETENSI GURU

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang masalah
Sebagaimana telah dimaklumi bahwa dalam lingkup pendidikan yang terkecil  yaitu sekolah, guru memegang peranan yang amat penting dan strategis. Kelancaran proses seluruh kegiatan pendidikan terutama disekolah, sepenuhnya berada dalam tanggung jawab para guru. Guru adalah seorang pemimpin yang harus mengatur, mengawasi dan mengelola seluruh kegiatan proses pembelajaran di sekolah yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

Minggu, 26 April 2015

Makalah Bimbingan Skripsi

A.   Pendahuluan
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk

Rabu, 28 Januari 2015

ayat pendidikan


 AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADIST TENTANG PENDIDIKAN

A.    AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADIST TENTANG PENDIDIKAN
1.      Surat Al-a’alq ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ ابِالْقَلَمِ {4} عَلَّمَ اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ }5}
Artinya :”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.

Minggu, 25 Januari 2015

SING MENGKU GATI


Tugu Kota Bangko



STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SALINAN




PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
REPUBLIK  INDONESIA

NOMOR 54 TAHUN 2013

TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1)

ARTIKEL KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi muridnya, begitulah filsafah yang sering kita dengar. Peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi atau arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Sedangkan secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing dalam berpikir dan bertindak.

BING


PAST SIMPLE :

1.      I ate fried chieken, didn’t I ?
I didn’t eat fried chieken, did I ?
2.      I was happy, Wasn’t I ?
I wasn’t happy, Was I ?
3.      They slept last night, didn’t They ?
They didn,t sleep last night, did they ?
4.      They Were busy, weren’t They ?
They weren’t busy, were they ?
5.      My Father went to Solo, didn’t he ?
My Father didn’t go to Solo, did he ?

PRESENT CONTINOUNS.

1.      I am working, Aren’t I ?
I am not working, am I ?
2.      She is cooking, Isn’t she ?
She isn’t cooking, Is she ?
3.      My Friend are sleeping, aren’t they ?
My friend aren’t sleeping, are they ?
4.      My uncle is smooking, isn’t he ?
My uncle isn’t smooking, is he ?
5.      We are shopping, Aren’t we ?
We aren’t shopping, are we ?

PRESENT SIMPLE

1.      I like drinking coffe, don’t I ?
I don,t like drinking coffe, do I ?
2.      They play football everyday, don’t they ?
They don’t play football everyday, do they ?
3.      She likes me, doesn’t she ?
She doesn’t like me, does she ?
4.      We can swim, can’t we ?
We can’t swim, can we ?
5.      Parto studies English, doesn’t he ?
Parto doesn’t study English, does he ?

FUTURE SIMPLE

1.      I shall go to office, Shalln’t I ?
I shaaln’t go to office, shall I ?
2.      We shall write letters, Shalln’t we ?
We shalln’t write letter, Shall we ?
3.      He will play game, won’t he ?
He wan’t play game, will he ?
4.      She will give me something, won’t she ?
She won’t give me something, will she ?
5.      They will buy book, won’t they ?
They won’t buy book, will they ?

PRESENT PERFECT TENSE

1.      I have worked, haven’t I ?
I haven’t worked, have I ?
2.      She has helped me, hasn’t she ?
She hasn’t helped me, has she ?
3.      We have studied English, hven;t we ?
We haven’t studied English, have we ?
4.      He has disturbed me, hasn’t he ?
He hasn’t distrubed me, has he ?
5.      They have watched TV, haven’t they ?
They haven’t watched TV, have they ?

MODAL

1.      We must work, Mustn’t we ?
We mustn’t work, must we ?
2.      We will driver a car, won’t we ?
We won’t drive a car, will we ?
3.      I shall love you, shalln’y I ?
I shalln’t love you, shall I ?
4.      They can play gitar, can’t they ?
They can’t play gitar, can they ?
5.      You may go, mayn’t you ?
You mayn’t go, may go ?
6.      I heve to help my father, don’t I?
I don’t have to help my father, do I ?
7.      She has to clien the house, doesn’t she ?
She doesn’t have to clien the house, does she ?

NOUNCE CLAUSE

1.      What you say is true.
2.      That today is my birthday, isn’t true.
3.      What you need is serious problem.
4.      How you help them is interesting.
5.      Whether you need the computer is very important.

1.      That she likes you become a gossip.
2.      How our president handle the problem attracks attention.
3.      Who will be they next president Indonesia will be dicided next months.

1.      I know what you need
2.      I am worried how you work there.
3.      We need to Know who makes the problem.
4.      We don’t care that you have reason.
5.      I want to learn how to drive a car.

1.      I need to know where she works
2.      No body likes how he makes jokes
3.      Please tell me what tempoyak is
4.      We realize that life is shoot.





ADJECTIVE CLAUSE

1.      This is the place where I met you yesterday.
2.      I like the women who has long hair.
3.      I need someone who is propesional.
4.      I don’t remember when I was born.
5.      I buy a car which cast turbo engine.
6.      She is the girls whom we helped last night.

ADVERB CLAUSE

1.      I go to campus though it is raining.
2.      I love her although she isn’t beautifull
3.      I will be happy wherever I life.
4.      I didn’t hear when you came.
5.      I am sleepy because I don’t sleep
6.      You can go whenever you want to.
7.      I came here in the hope that I can see you
8.      They coffe is so hot that I can’t drink it.
9.      I will came if  you invite me
10.  I sleep as soon as I get home.

MODUL

Tinjauan Mata Pelajaran
1.      Deskripsi Mata Pelajaran.
Pendidikan Agama Islam dirancang untuk mempelajari Agama Islam guna memperkuat keimanan siswa kepada Allah SWT, serta memperluas wawasan hidup beragama. Dalam Mata pelajaran ini secara umum membahas tentang esensi ajaran Islam baik yang berkenaan dengan Akidah, Syari’ah maupun Akhlak/Tasawuf.

MENINGKATKAN KINERJA ( IMPROVING PERFORMANCE )

3
MENINGKATKAN KINERJA
Michael Molenda
dan
James A. Pershing
Indiana University
Pendahuluan
Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan performanceby membuat, menggunakan, dan mengelola proses teknologi yang tepat dan sumber daya.
THE MENINGKATKAN JANGKA KINERJA merupakan tagihan pendidikan technol-ogy ini menawarkan manfaat sosial untuk mencapai tujuan yang layak secara superior. Apa tujuan itu? Lebih dari sekedar memfasilitasi belajar-ing, teknologi pendidikan mengklaim meningkatkan kinerja individ-UAL peserta didik, guru dan desainer, dan organisasi. Bab ini membahas masing-masing tujuan secara bergantian.

FASILITAS BELAJAR ( FACILITATING LEARNING )

2
Memfasilitasi Pembelajaran
Rhonda Robinson
Northern Illinois University
Michael Molenda
Indiana University
Landra Rezabek
University of Wyoming
Pendahuluan
Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi yang tepat dan sumber daya.
Fokus pada Pembelajaran
Definisi dimulai dengan dalil bahwa "teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran. . . "Menunjukkan bahwa membantu orang untuk belajar adalah tujuan utama dan penting dari teknologi pendidikan. Semua definisi AECT sejak 1963 telah disebut belajar sebagai produk akhir dari teknologi pendidikan. Namun, definisi telah berbeda mengenai kekuatan hubungan antara intervensi teknologi dan perubahan dalam kemampuan peserta didik.